IHSG Berpotensi Lanjutkan Penguatan, Inilah Saham-saham untuk Trading Minggu ini yang Berpotensi Cuan

- Senin, 20 Februari 2023 | 15:15 WIB
IHSG (bursa efek indonesia)
IHSG (bursa efek indonesia)

JAKARTA, ANEKAINDONESIA.COM -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat tips 0,2% pada minggu lalu tertopang saham-saham sektor teknologi yang menguat sebesar 4,3%, konsumer non-primer 1,7% dan kesehatan 1,6%.

Sementara itu, sektor yang mengalami penurunan paling dalam yakni sektor properti dan real estate -2,0% dan barang baku -1,6%.

Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas, Mino menjelaskan pada minggu lalu market menguat tipis terpengaruh sentimen positif dan negatif.

Sentimen positif yang menopang market minggu lalu yakni keputusan Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan, surplus neraca perdagangan dan solidnya data penjualan ritel di Amerika.

Baca Juga: 3 Shio Bakal Kaya Raya di Bulan Maret 2023, Tidak Perlu Kerja Keras Langsung Bisa Beli Pajero dan Fortuner

"Sementara itu sentimen negatif yang memengaruhi market minggu lalu yakni inflasi di Amerika pada tingkat konsumen dan produsen lebih tinggi dari konsensus, klaim pengangguran mingguan yang lebih baik dari konsensus, komentar dari beberapa pejabat bank sentral Amerika dan turunnya harga komoditas," terangnya pada Anekaindonsia.com, Senin (20/02/2023).

Mino optimis market minggu ini masih akan melanjutkan penguatan karena tertopang sejumlah sentimen domestik dan eksternal.

Sentimen domestik yang akan menopang penguatan market minggu ini adalah laporan keuangan dan neraca transaksi berjalan.

"Beberapa emiten besar akan merilis laporan keuangan dalam waktu dekat ini seperti XL Axiata, PT Indo Tambangraya Megah Tbk, Merdeka Copper Gold, ASTRA International dan United Tractors. Dari laporan keuangan ini, triknya adalah cari saham-saham yang sebelum laporan keuangan trendnya berubah atau lagi naik. Setelah rilis keuangan keluar, trendnya itu berlanjut. Ini artinya investor welcome dengan laporan keuangannya," terangnya.

Terkait neraca transaksi berjalan, ia berpandangan pada 4Q22 neraca transaksi berjalan diprediksi akan kembali mencatatkan surplus yaitu sebesar US$4,30 miliar atau sedikit lebih rendah dari 3Q22 yang mencapai US$4,38 miliar.

"Ini masih sangat positif. Kalau Rupiah menguat, tentu akan menguntungkan emiten-emiten di sektor yang bahan bakunya masih import atau sektor-sektor yang utangnya banyak pada US Dollar.” katanya.

Baca Juga: Link Baca Manga One Piece Chapter 1075 Terbaru Gratis, Pertempuran di Pulau Egghead Semakin Memanas

Sementara itu sejumlah sentimen eksternal yang memengaruhi market minggu ini adalah FOMC Minutes, pidato dari beberapa pejabat Bank Sentral Amerika, klaim pengangguran, data pendapatan dan belanja personal, data personal consumer expenditure (PCE) dan harga komoditas.

Terkait FOMC Minutes, ini adalah risalah rapat Bank Sentral Amerika 31 Januari 01 Februari 2023 yang memutuskan kenaikan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 4,50%-4,75%.

Halaman:

Editor: Moh Nizar Zulfi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X